
(2) Fricean Tutuarima

(3) Jurgen R Litualy

*corresponding author
AbstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji sasi sebagai instrumen kewarganegaraan lingkungan: studi etnografi di Negeri Haruku. Sasi merupakan sistem pengelolaan sumber daya alam, khususnya laut, yang berbasis adat dan tradisional yang terhubung dengan Kewarganegaraan lingkungan yang merujuk pada kesadaran dan tanggung jawab warga negara terhadap lingkungan hidup. Kurangnya kesadaran warga Negara dalam menjaga lingkungan hidup menyebabkan penebangan hutan sepihak oleh warga dengan dalih untuk menunjang hidup sehari-hari berakibat terjadinya bencana banjir. Tipe pada penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskripsi dan akan menggunakan Pendekatan Kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, Analisa data dalam penelitian menggunakan analisa data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Sasi berkontribusi pada pembentukan kesadaran kewarganegaraan lingkungan masyarakat Negeri Haruku. Nilai-nilai yang terkandung dalam sasi, seperti tanggung jawab kolektif, kepatuhan terhadap hukum adat, dan keberlanjutan, berperan besar dalam membentuk kesadaran kewarganegaraan lingkungan di kalangan masyarakat. Konsep sasi ini mendorong masyarakat untuk bertindak secara bertanggung jawab terhadap alam dan ekosistemnya. Tantangan dan peluang dalam mengintegrasikan nilai-nilai Sasi ke dalam pendekatan kewarganegaraan lingkungan di era modern dalam konteks masyarakat Negeri Haruku Seiring berjalannya waktu, penegakan aturan sasi cenderung lebih longgar, dengan pelanggaran terhadap aturan sasi kini lebih sering mendapatkan pembinaan dan teguran dari pada sanksi atau denda yang tegas. KeywordsSasi, Kewarganegaraan Lingkungan, Negeri Haruku
|
DOIhttps://doi.org/10.57235/jleb.v3i1.6015 |
Article metrics10.57235/jleb.v3i1.6015 Abstract views : 69 | PDF views : 15 |
Cite |
Full Text![]() |
References
Szerszynski, B. (2006). Local landscapes and global belonging: toward a situated citizenship of the environment. Environmental citizenship.
Yusuf, R., Sanusi, Razali, Maimun, & Putra, I. (2020). The Efforts to Improve Culture Literation and Student Citizenship through ICT Based ( LBK ) Media in Pancasila and Citizenship Education. Universal Journal of Educational Research, 8(4), 1513– 1519.
Latta, P. A. (2007). Locating democratic politics in ecological citizenship Locating Democratic Politics in Ecological Citizenship. Environmental Politics, 16(3), 377– 393. https://doi.org/10.1080/096440107012 51631 Madarina, Tahlil, T., & Yusuf, R. (2017). Pengalaman Perawat Pendidik Dalam Mengajar Mata Kuliah Keperawatan Bencana Nurse educator s ’ experiences in teaching Disaster Nursing Subject. Jurnal Ilmu Keperawatan, 5(2).
Maimun, Sanusi, Yusuf, R., & Muthia, H. (2020). Internalisasi Nilai-nilai Karakter Kebangsaan Melalui Literasi Budaya dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) Kota Banda
Adhuri DS. 2004. How can traditional marine resource management support a responsible fishery? Lessons learned from Maluku. Proceeding The International Institute of Fisheries Economics & Trade (IIFET). Jepang, 2004.
Astika NST. 2016. Pelestarian sumber daya perikanan berdasarkan system hukum adat sasi laut dan undang-undang perikanan RI. Skripsi. Departemen Bagian Hukum Perdata. Universitas Hasanuddin.Makassar.
Bungin, B (2001) Metodelogi Penelitian Sosial.Airlangga University Press. Surabaya
Damardjati KM, Kusrini T. 2015. Pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal. Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Djaatmadja, B (2007) Harmonisasi Hukum Penglolaan Sumberdaya Kelautan Dalam Kerangka Desentralisasi. Jakarta.
Etlegar D. 2013. Peran lembaga adat sasi dalam pengelolaan sumberdaya dusun di negeri Allang kecamatan Leihitu Barat, kabupaten Maluku Tengah. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Judge, Z dan Nurizka, M. (2008) Peranan Hukum Adat Sasi Laut Dalam Melindungi Kelestarian Lingkungan di Desa Eti Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. Lex Jurnalica.6 (1): 1-61.
Karepesina SS, Susilo E, Indrayani E. 2013. Eksistensi hukum adat dalam melindungi pelestarian sasi ikan lompa di desa Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal ECSOFiM Vol. 1 (1) : 25-41.
Kusumadinata A. 2015. Peran komunikasi dalam menjaga kearifan local (Studi kasus sasi di desa Ohoider Tawun, kabupaten Maluku Tenggara). Jurnal Sosial Humaniora Vol. 6 (1) : 23-32.
Anisa, Z. A. N., & Surtikanti, H. K. (2024). Kearifan lokal sasi ikan lompa masyarakat desa haruku dalam menjaga kelestarian ekosistem laut: studi literatur. Social, Ecology, Economy for Sustainable Development Goals Journal, 1(2), 124. https://doi.org/10.61511/seesdgj.v1i2.2024.379
Lestari E, Satria A. 2015. Peranan sistem sasi dalam menunjang pengelolaan berkelanjutan pada kawasan konservasi perairan daerah Raja Ampat. Buletin Ilmiah “MARINA” Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 1 (2) : 67-76.
Lewerissa YA. 2009. Pengelolaan teripang berbasis sasi di negeri Porto dan desa Warialau provinsi Maluku. Thesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Liliweri, A., 2014. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung : Penerbit Nusa Media.
Mainassy MC, Uktolseja JLA, Martosupono M. 2011. Pendugaan kandungan beta karoten ikan Lompa (Thryssa baelama) di perairan pantai Apui, Maluku Tengah. Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) Vol. 13 (2) : 51-59.
Moloeng, Lexi J (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. RemajaRosdakarya. Bandung
Patriana R, Adiwibowo S, Kinseng RA et al. 2016. Perubahan kelembagaan dalam pengelolaan sumberdaya laut tradisional (Kasus kelembagaan sasi di
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Andre Salli Ferdinandus, Fricean Tutuarima, Jurgen R Litualy

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.