Gordang Sambilan: Alat Musik Etnis Mandailing di Bawah Pengaruh Era Globalisasi

(1) * Nopita Aditia Silaban Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(2) Nila Angita Nasution Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(3) Rotua Lumbantoruan Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(4) Lentiar Gultom Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(5) Fitriani Lubis Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Gordang Sambilan merupakan alat musik tradisional suku Mandailing yang terdiri dari sembilan gendang besar yang memiliki fungsi penting dalam berbagai upacara adat dan kehidupan sosial-budaya masyarakat Mandailing. Di era globalisasi, alat musik ini mengalami tantangan serius dalam hal kelestariannya, terutama di tengah perubahan nilai sosial yang dipengaruhi oleh modernisasi dan urbanisasi. Globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang menggeser minat generasi muda dari musik tradisional ke musik modern, serta mempengaruhi peran budaya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak globalisasi terhadap pelestarian Gordang Sambilan, serta mengidentifikasi berbagai upaya pelestarian yang telah dilakukan oleh masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka, artikel ini juga membahas peran pendidikan dan kolaborasi antar-lembaga dalam menjaga eksistensi Gordang Sambilan di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pelestarian harus melibatkan partisipasi generasi muda dan memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pelestarian budaya.


Keywords


Gordang Sambilan, Mandailing, Globalisasi, Pelestarian Budaya, Modernisasi, Urbanisasi

   

DOI

https://doi.org/10.57235/jerumi.v2i2.3997
      

Article metrics

10.57235/jerumi.v2i2.3997 Abstract views : 173 | PDF views : 316

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Batubara, M. Z., Atem, A., & Anam, M. S. (2023). Eksistensi Horja Mandailing di Era Globalisasi. CENDERAWASIH: Jurnal Antropologi Papua, 4(1), 13–20. https://doi.org/10.31957/jap.v4i1.3330

Hartini, S., et al. (2012). Fungsi dan Peran Gordang Sambilan pada Masyarakat Mandailing. Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh. Banda Aceh.

Lubis, S. (2021). Pelestarian Alat Musik TradisionalGordang Sambilang di era Globalisasi. Jurnal Kebudayaan Nusantara. 12(1), 45-58.

Nasution, M. T. (2020). Pengaruh Modrenisasi terhadap Eksistensi Gordang Sambilan. Jurnal Seni Tradisional. 9(2), 89-102.

Nasution, S., et al. (2021). Sejarah dan Pemanfaatan Gordang Sambilandalam Adat Mandailing Natal. Local Hirtory & Heritage. 1(2), 49-53.

Sinulingga. J, et al. (2024). Peranan Gordang Sambilan sebagai Musik Penggiring Upacara Horja Godang Mandailing. Jurnal Pendiidkan Tambusai. 8(2), 24691-24701.

Siregar, D. (2023). Tantangan Pelestarian Musik Tradisional Mandailing di Tengah Urbanisasi. Jurnal Musik Etnik. 5(4), 65-79.

Situmorang, B. (2022). Peran Pemerintah dalam Pelestarian Budaya Musik Tradisional di Sumatera Utara. Jurnal Kebijaksanaan Budaya, 10(3), 120-135.

Yoelian, F., et al. (2024). Fungsi Gordang Sambilan dalam Masyarakat Kampung Tongah Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman Timur. Semantik: Jurnal Riset Ilmu Penddikan, bahsa dan Budaya. 2(1), 180-187.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Nopita Aditia Silaban, Nila Angita Nasution, Rotua Lumbantoruan, Lentiar Gultom, Fitriani Lubis

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.