Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko di Area Apron Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo

(1) * Devia Marsya Aulia Mail (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, Indonesia)
(2) Dhiani Dyahjatmayanti Mail (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Bandara merupakan suatu prasarana penting dalam sistem trasportasi modern. Bandara berperan penting dalam mendukung mobilitas global, perekonomian, dan hubungan antar kawasan. Setiap bandara memupunyai divisi masing-masing. Salah satunya yaitu unit Apron Movement Control (AMC). Yang bertanggung jawab dalam pengawasan di wilayah apron. Salah satunya yaitu pengawasan terhadap bentuk segala FOD. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi bahaya dan penilaian risiko di area apron Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, dan mengetahui upaya yang dilakukan oleh petugas AMC dan petugas Ground Handling jika terjadi bahaya di area apron Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. responden dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang yaitu petugas AMC (Apron Movement Control) dan GH (Ground Handling). Proses analisis data yang digunakan yaitu reduksi data dengan merangkum hal-hal pokok yang sesuai dengan topik penelitian, kemudian penyajian data yang disajikan berupa teks, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat delapan bahaya risiko yang mungkin bisa terjadi. Dari ke  8 (delapan)  risiko tersebut terdapat 6 (enam) risiko pada zona merah (tinggi) dan 2 (dua) risiko pada zona kuning (tingkat sedang). Dari 8 (delapan) risiko tersebut kemudian terdapat tindak lanjut pengendalian risiko karena berada pada zona merah dan kuning. Pengendalian risiko terhadap kemungkinan 8 (delapan) risiko yang berada di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo menggunakan beberapa tahap pengendalian. dalam menerapkan tahap-tahap untuk mengurangi  dan menghindari dampak risiko yang terjadi, maka hal tersebut didukung dengan adanya perlakukan risiko yang dilakukan perusahaan dan disesuaikan dengan 8 (delapan) risiko yang kemungkinan terjadi.

 


Keywords


Bahaya, Risiko, Apron, FOD

   

DOI

https://doi.org/10.57235/hemat.v1i2.2766
      

Article metrics

10.57235/hemat.v1i2.2766 Abstract views : 143 | PDF views : 517

   

Cite

   

Full Text

Download

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Devia Marsya Aulia, Dhiani Dyahjatmayanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.