Legal Protection for Victims of Violence That Causes Investigators to Say They Flee from the Crime

Ahmad Hafiz Nasution(1), Jesikapna Purba(2), Reza Ali Harahap(3), Ridho Alfatah(4), Rizky Ananda Silalahi(5), Zia Syariah Aprilia(6), Fajriawati Fajriawati(7),


(1) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(2) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(3) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(4) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(5) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(6) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(7) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Corresponding Author

Abstract


The aim of this research is to find out how victims of violence are protected in the criminal justice system in Indonesia and how investigators act in terms of coercive actions. By using legal research methods, it can be concluded that: Although criminal law focuses directly on victims with compensation, it is still very limited and restrictive to court judges. According to the sentence, the judge can impose special requirements on the convict to compensate for all or part of the losses resulting from the crime. In the relevant circumstances, viz. If the interests of society are disturbed, based on the authority of the authorities, they can carry out coercive actions which actually harm a person's human rights according to Law no. 4 of 2004. Jurisdiction This part of the Law stipulates that no one may be arrested, detained, searched and arrested except based on a written order from a legal authority. determined by law.


Keywords


Forced testimony, Investigators, Legal Protection for Victims of Violence

References


Bambang Waluyo, Viktimologi perlindungan korban dan saksi, sinar grafika. Jakarta: 2012

Djoko Prakoso, Polri sebagai Penyidik Dalam Penegak Hukum, (PT Bina Aksara), Jakarta, 1987.

Hamzah, Andi, Perlindungan Hak-hak asasi Manusia Dalam KUHAP, Bina Cipta, Bandung, Tahun 1986.

Harahap M Yahya, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan, (Sinar Grafika), Jakarta, 2000.

Harun M Husein, Penyidikan dan Penuntutan Dalam Proses Pidana, (PT Rineka Cipta), Jakarta, 1991.

James W. Nickel, Hak Asasi Manusia, making sense of human rights, refleksi filosofis atas Deklarasi Universitas Hak Asasi Manusia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Lamintang, P.A.F., KUHAP dengan Pembahasan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, Sinar Baru, Bandung, Tahun 1984.

M.Yahya Harapan, pembaharuan permasalahan dan penerapan KUHAP: penyidik dan penuntutan (Edisi Kedua), Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Himpunan Tanya Jawab Tentang Hukum Pidana, Korpri Makhamah Agung Republik Indonesia, Jakarta, Tahun 1984.

Martiman Prodjohamidjojo, Komentar atas KUHAP, Pradnya Paramita, Jakarta, Tahun 1982 dan 1990.

Soesilo, R, Taktik dan Teknik Penyidikan Perkara Kriminal, Politeia, Bogor, Tahun 1974.

Soesilo, R. Hukum Acara Pidana (Prosedure Penyelesaian Perkara Pidana Bagi Penegak Hukum), Politeia, Bogor, Tahun 1977.

Soesilo, R. RIB/HIR dengan Penjelasan, Politeia, Bogor, Tahun 1979.

Tresna, Komentar HIR, Pradnya Paramita, Jakarta, Tahun 1978.

Utrecht. E. Rangkaian Sari Kuliah Hukum Pidana II, Universitas Bandung, Tahun 1965.

Wirjono Prodjodikoro, Hukum Acara Pidana di Indonesia, Sumur Bandung, Tahun 1977


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 71 times
PDF Download : 40 times

DOI: 10.57235/qistina.v3i1.2110

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Ahmad Hafiz Nasution, Jesikapna Purba, Reza Ali Harahap, Ridho Alfatah, Rizky Ananda Silalahi, Zia Syariah Aprilia, Fajriawati Fajriawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.